WELCOME TO MY BLOG
| | | | |
TEGAKKAN SYARI'AH DAN KHILAFAH ISLAMIYAH

Jumat, 07 Februari 2014

Jadikan Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu!

Ini adalah sambungan ceramah Islami pada posting sebelumnya yang berjudul “Turut Bergembiara atas Wafatnya Tetangga.” Mohon simak baik-baik terjemahan Al Baqarah 155-157 ini:
ceramah islami“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan. dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
“Wabasyir”, artinya berikanlah kabar gembira! Inilah alasan yang syah, mengapa jika ada orang yang meninggal kita ucapkan “Turut berbahagia”
Kabar gembira ini khusus bagi orang-orang yang menghadapi musibah dengan sabar. Menurut ayat tersebut, orang yang sabar adalah orang yang bila ditimpa musibah dia menyadari bahwa semua milik Allah, dan semua akan kembali kepadaNya.
Selanjutnya, ayat tersebut juga menjelaskan bahwa orang yang sabar dalam menghadapi musibah, akan mendapatkan 3 keuntungan besar yaitu:
- Berkah
- Rahmat
- Petunjuk
Bahkan, dalam ayat sebelumnya (Al Baqarah 153) Allah menjelaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dengan demikian, orang yang sabar juga akan mendapatkan 2 keuntungan lainnya:
- Mendapat pertolongan dari Allah, dan
- Allah menyertainya
Mengingat betapa agung ganjaran bagi orang-orang yang sabar, maka pantaslah kalau kita ucapkan “Turut bergembira” kepada mereka yang ditimpa musibah. Karena mereka sedang memiliki peluang untuk mendapatkan ganjaran agung tersebut.
Hadirin yang dirahmati Allah…
Konsep sabar menurut ayat di atas adalah “Meniadakan Diri” atau “Menyerahkan Diri.” Sebab semuanya milik Allah (innaa lillaahi)
Kalau kita perhatikan, di dalam shalat sebenarnya ada sarana untuk mengasah kesabaran tersebut, yaitu:
1. Saat membaca doa iftitah
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)
2. Saat i’tidal
“Ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi…”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)
Klik : Arti bacaan shalat untuk download selengkapnya.
Saat-saat itulah (shalat) kita sebenarnya sedang diasah untuk meningkatkan kesabaran (menyerahkan diri) kita. Karena itu, jika kita dapat menghayati shalat dengan baik insya_allah dapat meningkatkan kesabaran. Sehingga siap menghadapi segala cobaan.
Itulah hubungan shalat, sabar dan kabar gembira yang perlu kita pahami.
Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu!

Tujuh Nasihat Rasulullah

Tujuh nasihat Rasulullah SAW di bawah ini adalah mutiara hikmah yang dirangkum dari mutiara hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah juga menjelaskan hikmah dari setiap amal kebaikan yang kita lakukan.
Ya Allah, mudahkanlah hamba dalam menjalankan nasihat Rasulullah ini.
Inilah 7 nasihat Rasulullah SAW:
1. Tolonglah orang yang kesulitan
Menolong orang yang kesulitan, akan mendapatkan kemudahan di akhirat
2. Bantulah orang miskin
Mengurangi penderitaan orang miskin, dapat mengurangi penderitaan diri sendiri di dunia dan akhirat
3. Jangan membuka aib
Menutup aib orang lain, akan menutup aib diri sendiri di dunia dan di akhirat
4. Biaskanlah memberikan pertolongan
Allah akan memberikan pertolongan kepada hamba yang suka menolong
5. Belajarlah ilmu agama
Orang yang belajar ilmu agama, akan dimudahkan Allah menuju surga-Nya
6. Sering-seringlah menghadiri majelis ilmu
Orang yang menghadiri majelis ilmu akan diberi ketentraman, kedamaian
7. Jangan menunda-nunda amal
Barangsiapa lambat beramal, jangan berharap cepat naik derajatnya

Tujuh nasihat Rasulullah SAW tersebut adalah inti sari dari hadits shahih berikut ini:
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda : ”Barang siapa melenyapkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah juga menghilangkan  kesulitannya kelak di hari Kiamat. Dan Barang siapa mengurangi penderitaan orang miskin, pasti Allah mengurangi pula penderitaannya didunia dan akhirat, dan Barang siapa merahasiakan  aib/buruk seorang muslim, maka Allah menyembunyikan pula aib/buruknya didunia dan akherat. Allah pasti menolong seorang manusia, selama manusia itu membantu sesama manusianya.  Dan Barang siapa menempuh perjalanan demi menimba ilmu, pasti Allah membuka jalan kesorga baginya.Tiada suatu masyarakat berkumpul disuatu tempat peribadatan (mesjid atau madrasah), mereka membaca dan mendiskusikan kandungan Al-Qur’an, melainkan jaminan ketentraman dan kedamaian bagi mereka serta kasih Allah meliput mereka. Mereka di kelilingi para malaikat yang membentangi mereka, dan Allah mempopulerkan mereka disisiNya, Barang siapa lambat beramal kebaikan, jangan terlalu berharap peningkatan derajat secepatnya.” (HR Bukhari – Muslim).


Minggu, 02 Februari 2014

Berapa Luas Rumah Nabi SAW ?

Rumah Nabi SAW di madinah terletak di pojokan masjid nabawi, tepatnya di tempat yang sekarang dijadikan makam Nabi SAW. dan sebagai pengetahuan saja, bahwasanya semua nabi itu dikuburkan tepat dimana nabi itu meninggal dunia. termasuk Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim: Bahwa suatu hari sayyidina Umar RA pernah menemui Nabi SAW. saat itu beliau SAW sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. melihat keadaan Nabi SAW yang seperti itu Umar RA pun menangis. Kemudian Nabi SAW bertanya: Mengapa engkau menangis?

Umar RA menjawab: "Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kisra dan raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan. Kemudian Nabi SAW menjawab: apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?

Perlu anda ketahui, Rumah Beliau SAW sangat mungil sekali, jika diukur panjangnya tidak lebih dari 5 meter dan lebarnya hanya 3 meter. tinggi atap sekitar 2.5 meter, Masyaallah..

Hal utama yang menjadi patokan dalam menentukan luas rumah nabi adalah perkataan seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang bernama Daud Bin Qais. Dalam kitab shohih adabul mufrod karya Imam Bukhori disebutkan bahwa Daud Bin Qais berkata: "Saya melihat kamar Rasulullah saw atapnya terbuat dari pelepah kurma yang terbalut dengan serabut, saya perkirakan lebar rumah ini, kira kira 6 atau 7 hasta, saya mengukur luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8, saya berdiri dipintu aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghrib (Marocco)".

1 hasta jika diukur pake meter adalah 0.45 m, lihat di id.wikipedia.org/wiki/Hasta. Jika anda masih ragu lagi, silahkan datang ke makam Nabi Muhammad SAW di madinah dan ukur berapa luas makam nabi di madinah, tepatnya di pojokan masjid nabawi, dan tempat yang sekarang dijadikan makam itulah yang dulunya dijadikan rumah oleh Nabi muhammad SAW.

Nabi Yang Agung itu -Yang mana Allah SWT dan Para MalaikatNya juga memujinya- ternyata hidup dalam kesederhanaan, rumah beliau beralaskan tanah, dindingnya terbuat dari tanah liat, atapnya dari pelepah kurma dan di dalamnya hanya ada sedikit perabotan. Tak ada kasur dan bantal yang empuk, tak ada AC di musim panas maupun penghangat badan di kala musim dingin, tak ada sofa apalagi springbed.

Nabi Yang Agung itu juga tidak pernah makan sampai kenyang, Ibunda kita, Aisyah RA menceritakan bagaimana keseharian rumah tangga Nabi SAW, "Kami, keluarga Muhammad SAW selama sebulan pernah tidak menyalakan api (memasak) dan hanya memakan kurma secukupnya dan air".

Aisyah RA juga menceritakan bahwa Nabi SAW pernah datang kepadanya dan bertanya: "Apakah engkau punya makanan? Ia menjawab tidak, kemudian Beliau SAW berkata: Kalau begitu aku berpuasa". Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA "Rasulullah SAW meninggalkan dunia ini dan beliau tidak pernah kenyang dari gandum dalam satu hari, baik makan siang maupun makan malam"

Sebagai ilustrasi saya sertakan gambar untuk bisa memahami dan menghayati lebih jauh


rumah nabi

Ya, Kira kira seperti pic diatas yang bisa menggambarkan keadaan Rumah Nabi SAW, Rumah seorang jendral, Pemimpin tertinggi, seorang Nabi yang Agung, Manusia termulia sepanjang zaman di dunia dan akhirat dan merupakan Satu satunya Nabi yang bisa memberikan syafa'at. Dan perlu agan ingat, Nabi tidak hidup sendiri, nabi punya umat.. punya banyak sahabat, lebih dari ratusan ribu, dan banyak diantara mereka yang mengadukan masalahnya pada beliau SAW, tak bisa dibayangkan, bagaimana sibuknya nabi muhammad SAW dalam melayani umatnya, sedangkan beliau dan keluarganya sampai sebulan tidak pernah masak karena tidak punya sesuatu buat dimasak.

Andaikata Nabi Muhammad SAW meminta pada Allah SWT biar dikasih kekayaan yang melimpah seperti kekayaan Nabi Sulaiman, Allah SWT pasti tidak akan menolak permintaannya. Tapi beliau tidak pernah minta seperti itu pada Allah SWT, bahkan pada sahabat-sahabatnya yang kaya raya pun beliau tidak pernah tamak dan dengki. hal ini mengajarkan pada kita bahwasanya kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan hati, kekayaan harta benda di dunia tidak akan berarti apa apa jika kita tidak pandai mensyukurinya. berapa banyak manusia yang hartanya melimpah akan tetapi harga dirinya di mata manusia 0 besar. berapa banyak manusia yang dikaruniai harta yang melimpah, akan tetapi masih saja selalu tamak, rakus dan serakah dalam mencarinya.


Sumber : kabarmakkah.com
Batman Begins - Diagonal Resize 2

iklan


animasi bergerak naruto dan onepiece