MANAJEMEN
AGRIBISNIS
OLEH
:
AGIS
CAHYONO. W
L1A1
11 025
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
A. Definisi Saluran Pemasaran
Saluran Pemasaran
adalah marketing channels yaitu
orang atau badan yang menjadi penghubung dalam proses pengalihan, pemilikan,
dan penyampaian barang dari produsen kepada konsumen.
Banyak produsen yang membuat suatu produk tidak menjual
secara langsung produknya kepada konsumen akhir (end user), pertimbangan biaya
distribusi biasanya menjadi faktor utama perusahaan memilih tidak
mendistribusikanya sendirian ke konsumen akhir terutama untuk wilayah pemasaran
yang belum tercover oleh perusahaan. Diantara produsen dan konsumen ada
sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara mereka. Perantara ini sering
disebut dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah organisasi –
organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat
produk dan jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.1
Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk dari produsen ke
konsumen setelah diproduksi.
Perantara pemasaran produk ini bermacam macam dan biasanya
bertingkat. Untuk tingkat pertama biasanya di tempati perwakilan wilayah yang
biasanya perusahaan sendiri menanganinya. Kemuadian ada agen tunggal yang
mencangkup daerah pemasaran lebih kecil. Perlu diingat agen juga merupakan
perwakilan perusahaan juga karena bisa bertindak atas nama perusahaan
Selanjutnya biasanya disusul oleh pedagang biasa yang menjual tidak hanya satu
produk perusahaan. Di tingkat ini bisanya sudah sampai ke konsumen akhir tetapi
ada juga yang disalurkan ke tingkat yang lebih kecil lagi seperti warung
–warung yang kemudian bisa dipakai langsung oleh konsumen akhir.
Selain perantara distribusi ada satu lagi perantara penting
walaupun tidak melakukan penjualan langsung namun punya andil dalam
menyampaikan barang ke konsumen yaitu fasilitator seperti agen iklan,
distributor, bank dan lain-lain.
Keputusan memilih saluran pemasran adalah salah satu
keputusan penting dalam pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang mementukan
keputusan pemasaran yang lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk
(pricing) sangat ditentukan keputusan ini. Ketika perusahaan memilih memasarkan
di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena ada nilai eksklusifitas.
Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara massal pasti harganya pun
lebih murah Perlu diingat juga saluran pemasaran tidak hanya melayani pasar
tetapi juga menciptakan pasar.2
Strategi Saluran Pemasaran
Menurut Kottler (2006) dalam bukunya manajemen pemasaran
mengemukakan ada dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola
saluran pemasaran terutama dalam penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu
strategi dorong dan strategi tarik. Pemakaian strategi ini tergantung keputusan
perusahaan terutama tergantung popularitas produk perusahaan tersebut.
Strategi dorong dalam pelaksanaanya adalah mencoba membujuk
perantara agar mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas fasilitas
tertentu misal potongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini cocok
dilakukan untuk produk yang loyalitas mereknya masih rendah dan pilihan merek
dilakukan ditoko. Strategi ini cocok untuk produk baru yang mempunyai dana
promosi terbatas, sehingga mencoba menggunakan salauran pemasaran yang sudah
berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk.
Strategi tarik dalam pelaksanaanya adalah dengan cara
perusahaan membangun positioning produk melalui promosi ke konsumen seperti
iklan media cetak, elektronik atau melalui even even. Sehingga dengan fokus
kepada promosi akan membuat konsumen tertarik untuk mencoba. Permintaan
konsumen terhadap produk yang diiklankan biasanya menarik banyak perusahaan
ingin menjadi agen atau salah satu saluran pemasaranya. Apabila sudah demikian
perusahaan akan mempunyai daya tawar terhadap perantara. Karena banyaknya calon
agen yang mengajukan sebagai perntara produk, membuat perusahaan bisa memilih
calon agen yang mempunyai cakupan wilayah pemasaran yang luas seingga produk
akancepat menyebar. Jadi bedanya, strategi ini dengan strategi dorong adalah
permintaan menyalurkan produk berasal dari perantara sendiri sebagai dampak
dari permintaan konsumen terhadap produk.
Peran
Saluran Pemasaran
Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan membuat keputusan
mendelegasikan sebagian tugas penjualanya kepada perantara. Namun perusahaan
mendapatkan keuntungan dari keputusan tersebut yakni:
·
Banyak
produsen tidak memiliki sumberdaya keuangan untuk melakukan pemasaran langsung
sehingga hanya bisa fokus ke produksi
·
Para
produsen yang memang mendirikan saluranya sendiri sering dapat memperoleh laba
yang lebih besar dengan meningkatkan investasinya dalam bisnis utamanya dari
pada mengeluarkan biaya untuk pemasaran produknya
·
Dalam
beberapa kasus pemasaran langsung sama sekali tidak dapat dilakukan menjual
secara eceran langsung ke konsumen.
Tingkat
Saluran
Produsen dan konsumen memang bagian utama dari saluran
pemasaran. Namun kita perlu mengetahui jumlah perantara produk hingga sampai ke
konsumen sehingga dapat ditentukan tingkat saluranya. Menurut kotler ada dua
jenis saluran pemasaran dengan masing masing empat tingkatan saluran yaitu :
1.
Saluran
Pemasaran Konsumen yang memiliki empat tingkatan yaitu tingkat nol, tingkat
satu, tingkat dua, tingkat tiga.
2.
Saluran
Pemasaran Industri yang memiliki empat tingkatan yaitu tingkat nol, satu,dua
dan tiga.
Strategi
Distribusi
Strategi distribusi adalah hal yang perlu dipikirkan secara
tepat sesuai dengan tujuan perushaan mengenai produknya. Apakah akan dijual
eksklusif atau dijual masal dengan harga rendah. Berikut tiga strategi
distribusi yang sering digunakan perusahaan dalam mendistribusikan produknya.
1. Distribusi Eksklusif
Strategi ini dalam prakteknya adalah dengan membatasi perantara
produk demi menjaga eksklusifitas produk dan menjaga harga produk agar tetap
tinggi. Biasanya ada perjanjian eksklusif antara produsen dan perantara utama
sebagai pemegang lisensi. Sistem penjualan nya pun sangat menjaga citra produk
agar harga produk tidak turun.
2. Distribusi Selektif
Strategi ini dengan menggunakan beberapa perantara yang
mempunyai jangkauan pemasaran luas sehingga perusahaan tidak perlu mendirikan
gerai dimana mana karena akan berakibat tidak efisien dan akan menurunkan harga
3. Distribusi Intensif
Strategi ini menggunakan banyak perantara dalam pemasaran
produk dari produsen. Pendirian banyak gerai menjadi strategi utama dalam
meningkatkan penjualan produk. Konsekuensi bagi perusahaan yang memakai
strategi ini harus menerima resiko perang harga antar gerai karena tiap gerai
saling berkompetisi mendapatkan pelanggan dengan produk yang sama.
B.
Fungsi Pemasaran
Fungsi Pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus
dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran. Fungsi pemasaran bekerja
melalui lembaga pemasaran atau stuktur pemasaran. Dengan perkataan lain fungsi
tataniaga ini harus ditampung dan dipecahkan oleh produsen dan mata rantai
saluran barang-barangnya, lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam proses
pemasaran misalnya usaha pengangkutan, bank, badan asuransi, dan sebagainya
maupun konsumen.
Fungsi Pemasaran
dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran
pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan
produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri
atau untuk dijual kembali.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu
produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut
dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air,
darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar
tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan
produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui
perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi
fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan,
pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.
C.
Efisiensi
Pemasaran
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan
yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan
yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan
atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian
efisiensi menurut SP. Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson
adalah Efisiensi adalah perbandingan
yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan
sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang
dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara
apa yang telah diselesaikan. Dan menurut Soekartawi (1989:29),
mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika :
1.
Biaya
pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan.
2.
Pemasaran
dapat lebih tinggi.
3.
Prosentase
pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi.
4.
Tersedianya
fasilitas fisik pemasaran.
Adapun untuk mencari tingkat efisiensi dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Efisiensi
= Input Target/Input Aktual >=1
·
Jika
input yang ditargetkan berbanding input aktual lebih besar atau sama dengan 1
(satu), maka akan terjadi efisiensi.
·
Jika
input yang ditargetkan berbanding input aktual kurang daripada 1 (satu), maka
efisiensi tidak tercapai.
D.
ResikoPemasaran
Risiko
pasar yaitu bentuk tekanan yang terjadi ketika ada
pergerakan harga pasar, seperti nilai sekuritas, valuta asing, harga komoditi
mapupun tingkat suku bunga. Risiko pasar adalah potensi kerugian yang
disebabkan oleh perubahan harga-harga pasar dan yields. Risiko pasar sangat
berkaitan dengan pinjaman nasabah Bank, deposito, aktivitas perdagangan,
surat-surat berharga dan produk derivatif. Risiko pasar dikelola dalam batas
risiko secara menyeluruh dan menggunakan teknik lindung nilai ( hedging).
Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan pada pertukaran mata uang asing,
derivatif, pasar uang dan surat-surat berharga dipantau setiap hari dan dikaji
dengan basis mark to market sesuai batas yang ditetapkan oleh Komite Risiko
Pasar dan sejalan dengan peraturan Bank Indonesia.
Risiko Pasar sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor : 9/13/PBI/2007 Tentang Kewajiban Penyediaan modal Minimum Bank
Umum Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar yaitu adalah risiko kerugian pada
posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat
perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan
harga option. Ada empat faktor standar
risiko pasar, antar lain adalah :
a.
Risiko Modal
Adalah bagian hak pemilik dalam perusahaan (investasi
pemilik) secara terbatas yang merupakan selisih aktiva dan kewajiban, bergantung
pada bentuk badan usaha ysng dapat berbentuk Propriethorship (perorangan),
Partnership (CV, Fa) maupun Corporation (perseroan).
b. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga
adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman
atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Secara umum, jika
suku bunga meningkat, harga obligasi berbunga tetap akan turun, demikian juga
sebaliknya. Risiko suku bunga umumnya diukur dengan jangka waktu obligasi,
teknik paling tua yang sekarang digunakan untuk mengelola risiko suku bunga.
Pengelolaan harta dan kewajiban adalah suatu nama yang umum digunakan untuk
rangkaian lengkap teknik-teknik yang digunakan untuk mengelola resiko dalam
suatu kerangka kerja manajemen risiko perusahaan. Atau disebutkan sebagai
risiko kerugian akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading
Book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga.
c. Risiko mata uang
Risiko nilai tukar atau risiko mata uang adalah suatu bentuk
risiko yang muncul karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata
uang yang lain. Suatu perusahaan atau pemodal yang memiliki aktiva atau operasi
bisnis lintas negara akan memperoleh risiko ini jika tidak menerapkan lindung
nilai (hedging). Risiko nilai tukar yang terkait dengan instrumen mata uang
asing penting diperhatikan dalam investasi asing. Risiko ini muncul karena
perbedaan kebijakan moneter dan pertumbuhan produktivitas nyata, yang akan
mengakibatkan perbedaan laju inflasi.
d. Risiko komoditas
Adalah risiko kerugian akibat perubahan harga instrumen
keuangan dari posisi Trading Book dan Banking Book yang disebabkan oleh
perubahan harga komoditas.
0 komentar:
Posting Komentar