BOBOT DEWASA TUBUH DAN BCS PADA TERNAK SAPI
OLEH :
AGIS
CAHYONO W
L1A1 11 025
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2013
A. Bos
Taurus
Angus
Bangsa sapi angus ini berasal dari
negara skonlandia yang diimpor ke amerika untuk disilangkan dan dikembangkan
guna meningkatkan industri sapi pedaging. Ukuran badannya relatif kecil yaitu
yang jantan dapat mencapai berat badan sampai 850 kg sedang yang betina
mencapai 675 kg. Kualitas karkas istimewa dengan tulang-tulang yang kecil,
perdagingan baik dan persentase lemak yang rendah.
Bangsa sapi ini di Indonesia
dikembangkan di daerah Kabupaten Sragen dan hasil silangnya
(keturunannya) memiliki ADG sebesar 0,58 kg per
hari.
Hereford
Bangsa sapiherefordini berasal dari negara Inggris dan
diimport pula ke negara Amerika untuk dikembangkan karena merupakan salah satu
jenis bangsa sapi yang sangat disukai. Bangsa sapi hereford
memiliki ciri-cirinya, yaitu :
1. Sapihereford ini memiliki warna
merah dengan bagian kepala, bagian bawah perut dan ekor berwarna putih serta
bertanduk.
2. Sapi ini memiliki bentuk badan
persegi empat, kaki pendek dengan ukuran badan medium sampai berat.
3. Berat lahir medium dan berat sapih
antara medium sampai berat serta berat badan sapi jantan dapat mencapai 950 kg
sedang yang betina dapat mencapai 760 kg.
4. Sifat-sifat yang menonjol dari sapi
hereford ini yaitu mempunyai ketahanan dan kemampuan merumput yang baik, daya
adaptasi tinggi sehingga tahan terhadap alam yang jelek, temperamen baik dan
memiliki efisiensi reproduksi serta ADG mencapai 1,25 kg.
5. Perdagingan tebal dengan mutu daging
yang baik serta tulang-tulang yang kuat.
6. Kelemahan dari sapi hereford yaitu
tidak tahan terhadap caplak.
Shorthorn
Bangsa sapi shorthorn ini berasal
dari negara inggris, Berat badan dapat mencapai 1000 kg untuk yang jantan
dan 900 kg untuk yang betina.
Charolais
Bangsa sapi charolais berasal dari
negara perancis dan memiliki tipe dwi guna (dual purpose) yaitu sebagai ternak kerja dan pedaging. Berat
lahir maupun berat sapih tergolong berat, yaitu berat lahir dapat mencapai 45
kg dan berat sapih dapat mencapai 275 kg.
Tergolong sapi yang berukuran besar,
dengan berat badan yang dicapai 1200 kg untuk yang jantan dan mencapai 750 kg untuk yang betina.
Rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dapat dicapai 1,5-1,6 kg.
Bangsa sapi charolais ini di
Indonesia dikembangkan di daerah kabupaten Banjarnegara dengan hasil
silangnya (keturunannya) dapat memiliki ADG sebesar 0,71 kg/hari.
Simmental
Bangsa sapi simental ini berasal
dari Negara Switzerland dan merupakan salah satu bangsa sapi yang paling
terkenal di eropa, Berat badan dapat mencapai 800 kg untuk sapi yang
betina sedang untuk sapi yang jantan dapat mencapai 1150 kg.
Bangsa sapi simmental ini di
Indonesia dikembangkan di daerah Kabupaten Batang dan hasil silangnya
(keturunannya) memiliki ADG yang dapat mencapai sebesar 1,0 kg/hari.
B. Bos
Indicus
Brahman
Bangsa sapi brahman berasal dari
negaraIndiadan termasuk golongan sapi zebu yang memiliki ukuran medium. Berat
badan dari sapi brahman betina dewasa dapat mencapai 585 kg sedangkan sapi
brahman yang jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 900 kg.
Bangsa sapi brahman ini dikembangkan
di daerah panas seperti Kabupaten Pati, Rembang, Kudus, Jepara, blora,
Grobogan, Banyumas, Kebumen, dan Purworejo. Hasil silangnya (keturunannya)
memiliki ADG yang dapat mencapai 0,55 kg/hr.
Ongole
Sapi ongole termasuk sapi zebu yang
berasal dari india. Berat badan dapat mencapai 450 kg untuk sapi yang betina
dan 600 kg untuk sapi yang jantan.
Rata-rata pertambahan berat badan
harian (ADG) dapat mencapai 0,4-0,6 kg/ hari dengan hasil silangnya
(keturunannya) memiliki ADG yang dapat mencapai 0,28 kg/hr.
C. Bos
Sondaicus
Sapi Bali
Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia
dari hasil domestikasi Bos Banteng. Berat badan sapi bali betina dapat mencapai
300 kg dan yang jantan dapat mencapai 400 kg. Sapi bali ini merupakan sapi
lokal yang memiliki tipe pedaging karena persentase karkas dapat mencapai 56,9
%.
Sapi madura
Sapi madura merupakan persilangan antara Bos Indicus dan Bos
Sondaicus. Berat badannya dapat mencapai 200 kg untuk sapi betina dan sapi
yang jantan dapat mencapai 300 kg. Persentase karkas dari sapi madura ini dapat
mencapai 48 %.
Mengukur
dan Menilai BCS Pada Ternak Sapi
Sistem
penilaian yang umum telah dikembangkan untuk memperkirakan rata-rata kondisi
tubuh sapi dalam populasi. Sistem penilaian ini menyediakan skor relatif
berdasarkan evaluasi timbunan lemak dalam hubungannya dengan fitur kerangka.
Kondisi tubuh untuk sistem penilaian yang paling banyak digunakan untuk sapi
memberikan skor dari 1 (kurus dan hampir tidak ada lemak) sampai 9 (berlebihan
lemak). Penilaian 1-3 adalah kurus, nomor 4 tergolong perbatasan, 5-6 yaitu optimal, sedangkan 7-8
adalah gemuk.
Skor 1 : Kurus parah
Kelaparan dan lemah, tidak ada lemak
terdeteksi di punggung, pinggul atau tulang rusuk; tailhead dan individual
tulang rusuk terlihat mencolok; semua struktur rangka terlihat tajam dan
biasanya ternak terserang penyakit. Dalam sistem produksi normal ternak di BCS
ini jarang terjadi.
Skor 2 : Kurus
Mirip dengan BCS 1, tapi tidak
lemah; jaringan otot sedikit terlihat; tailhead dan iga kurang menonjol.
Skor 3 : Sangat kurus
Tidak ada lemak diatas tulang rusuk
atau di punggung; tulang punggung mudah terlihat, sedikit peningkatan dalam
otot lebih dari BCS.
Skor 4 : Perbatasan
Rusuk individu terlihat kurang
tertutup lemak secara keseluruhan; otot meningkat melalui bahu dan kaki
belakangnya, pinggul dan tulang punggung terlihat sedikit membulat dibandingkan
penampilan tajam BCS
Skor 5 : Sedang
Lemak yang menutupi tulang rusuk
meningkat, tulang rusuk umumnya hanya dibedakan 12 dan 13 secara individual,
tailhead penuh tapi tidak bulat.
Skor 6 : Baik
Tulang rusuk belakang dan tailhead
terlihat agak bulat dan ketika diraba sedikit penumpukan lemak pada punggung.
Skor 7 : Gemuk
Munculnya daging dan lemak dan ke
belakang tailhead, dan punggung; tulang rusuk tidak terlihat; daerah vulva dan
rektum eksternal mengandung timbunan lemak sedang; pada ambing sedikit
berlemak.
Skor 8 : Sangat gemuk
Kuadrat penampilan karena kelebihan
lemak di punggung, tailhead, dan bagian belakangnya, penumpukan lemak ekstrim di punggung dan
seluruh tulang rusuk; lemak yang berlebihan di sekitar vulva dan rektum;
mobilitas dalam ambing mungkin mulai dibatasi.
0 komentar:
Posting Komentar