WELCOME TO MY BLOG
| | | | |
TEGAKKAN SYARI'AH DAN KHILAFAH ISLAMIYAH

Selasa, 07 Januari 2014

Penggunaan Oli Bekas Untuk Pengobatan Ternak



I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbagai permasalahan sering mengganggu kesehatan ternak, baik itu serangan penyakit, gangguan pertumbuhan dan reproduksi hingga kematian ternak yang membuat peternak hanya mampu mengelus dada tanpa berbuat apa-apa. Peternak sangat sadar akan dampak negatifnya yaitu kerugian dalam berternak. Untuk menghindari resiko tersebut, peternak harus berupaya menyelamatkan dan menyembuhkannya, yaitu dengan mencari obat penangkal penyakit.
Selain keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan ternak, peternak juga enggan mengobati ternaknya dengan alasan biaya pengobatannya relatif mahal, obatnya hanya ada di kota, jarangnya praktisi dokter hewan di desa dan berbagai alasan klasik lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini menuntut praktisi dokter hewan dan peternak sendiri lebih sedikit kreatif dalam mencari alternatif lain yakni menggunakan obat-obat tradisional yang terhampar luas di bumi nusantara yang kita cintai ini.
Hakikat pengobatan tradisional pada dasarnya berlandaskan pada pengalaman empiris yang praktik pengobatannya sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Bahannya dapat berasal dari tumbuhan, hewan, mineral atau campuran bahan-bahan tersebut. Dalam istilah farmasi, sediaan bahan dari tersebut disebut simplisia.
            Obat atau jamu yang sudah sejak lama digunakan peternak tradisional ternyata masih sangat beragam, baik dengan cara ramuan maupun tunggal. Selain untuk pengobatan, obat tradisional dapat digunakan untuk tindakan pencegahan (preventif). Obat digunakan digunakan walaupun kondisi ternak sehat, baik untuk obat luar maupun untuk obat dalam tubuh. Salah satu cara pengobatan secara tradisional pada ternak yaitu dengan menggunakan oli bekas yang di campur dengan beberapa bahan lainnya yang dipakai dalam mengobati penyakit scabies/kudis.


B.     Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pengobatan tradisional dengan menggunakan oli bekas pada ternak.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui pengobatan tradisional dengan menggunakan oli bekas.




II.      PEMBAHASAN
Masalah yang sering dijumpai peternak adalah serangan penyakit yang sangat merugikan peternak karena dapat menghambat pertumbuhan, reproduksi bahkan kematian ternak. Bagi peternak di pedesaan untuk mengobati ternak yang sakit sering mengalami kesulitan, karma jauh dari kota ( toko obat ) dan harga obat yang terlalu mahal sehingga sulit terjangkau oleh peternak. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dicari alternatif lain yaitu dengan menggunakan obat tradisional yang ada dan dapat dilakukan peternak serta harganya murah. Namun demikian usaha pencegahan juga perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan ternak dan lingkungannya, pemberian pakan yang cukup (kualitas dan kuantitas), bersih dan tidak beracun.
Pemanfaatan obat tradisional dianjurkan karena selain dapat menghemat biaya, juga dapat mengurangi ketergantungan petani peternak terhadap obat-obat ternak pabrik yang biasanya kurang bahkan tidak tersedia di pedesaan. Lagipula ternak sakit dapat segera ditolong karena tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat biasanya banyak terdapat di pedesaan. Diantaranya adalah pengobatan tradisional untuk ternak yaitu dengan menggunakan oli bekas.
Obat tradisional seperti campuran oli bekas dan belerang relatif lebih mudah didapat, harga terjangkau bagi peternak dengan jumlah pemilikan 4 - 6 ekor. Dapat diperoleh di pasar dalam jumlah yang sedikit. Penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan oli bekas yaitu penyakit scabies/kudis.
Pengobatan dilakukan dengan mengoleskan campuran tersebut pada bagian yang kudisan. Hasil penelitian Manurung et al. (1992), menunjukkan kambing yang diobati oli bekas, mulai hari ke-28 kudis hilang dan mulai hari ke-63 kambing terlihat seperti tidak pernah terserang kudis. Oli bekas mengandung bahan-bahan kimia, di antaranya hydro karbon dan sulfur. Sulfur adalah obat pembunuh kutu yang tertua. Obat ini bekerja dengan cara memblok oksidasi fosforilasi parasit oleh oksida pada sulfur yang terbentuk.
 Skabies atau kudis disebabkan oleh infeksi tungau pada kulit yang mengakibatkan dermatitis dan gatal-gatal. Skabies pada kambing disebabkan S. scabiei varietas caprae, pada babi S. scabiei varietas suis, pada kerbau dan manusia S. scabiei varietas hominis. Penyakit kudis terjadi karena S. scabiei menginfeksi hospes, masuk ke dalam lapisan tanduk kulit (stratum corneum). Di dalam lapisan tanduk kulit yang terinfeksi, S. scabiei melangsungkan siklus hidup setelah perkawinan antara jantan dan betina, parasit yang bunting dapat ditemukan di bagian kulit pada terminal terowongan (tunnel) dalam kulit yang dibuat oleh parasit tersebut.
Pengobatan untuk ternak yang terserang scabies sangat sulit. Kesulitan yang dihadapi bagi peternak di pedesaan karena sulitnya mendapatkan obat dalam jumlah yang sedikit, kurangnya pengetahuan tentang obat-obatan dan harga obat yang mahal tidak terjangkau oleh peternak . Pengobatan scabies dilakukan dengan menggunakan campuran oli bekas dan belerang.
Kambing penderita skabies memperlihatkan gejala gatal-gatal pada kulit, kemudian kulit akan melepuh terutama di daerah muka dan punggung, akhirnya cepat meluas ke seluruh tubuh. Kambing yang terinfeksi penyakit skabies menunjukkan gejala kekurusan, penurunan kualitas kulit, di samping itu dapat menimbulkan kematian.
Pada kerbau gejala klinis gatal dengan predileksi di punggung, paha, leher, muka, daun telinga bias sampai seluruh tubuh. Jika daerah muka terutama sudut mulut terserang maka akan terjadi kesulitan dalam mengambil dan mengunyah pakan sehingga menjadi hewan kurus, sehingga dapat menurunkan produksi daging. Skabies menyebabkan kualitas kulit menurun dan menimbulkan kematian.
Gejala klinis skabies timbul setelah kira-kira 3 minggu, sejak larva skabies membuat terowongan di dalam kulit. Gejala klinik tersebut antara lain rasa gatal-gatal yang ditandai dengan terlihatnya bintik-bintik kecil berwarna kemerahmerahan berbentuk garis-garis atau alur-alur pada kulit yang panjangnya dapat mencapai antara beberapa milimeter sampai 3 cm, dapat terbentuk papula dan vesikula.

Tanda klinis :
·         Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik.
·         Ternak menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
·         Ternak kurus, nafsu makan berkurang dan anemia/kekurangan darah.
Produksi susu menurun.

Pencegahan :
Scabies pada ternak kambing sangat merugikan bagi petani peternak. Ternak  yang terserang scabies harganya akan turun hingga 30 - 50% dibanding ternak yang sehat. Disamping itu dapat menimbulkan kematian dalam waktu tiga bulan jika tidak diobati. Untuk pencegahan penularan, ternak yang sakit harus diisolasi pada kandang yang terpisah dan agak jauh dari kandang ternak yang sehat. Bagi peternak sebaiknya memakai sarung tangan jika hendak mengobati, karena dapat menular pada manusia melalui kontak langsung . Kandang bekas ternak yang sakit sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan dahulu sebelum dipakai kembali.

Pengobatan :
1.      Ternak terlebih dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptic/deterjen.
2.      Permukaan kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
3. Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan menggunakan belerang.

 Cara Penggunaannya :
·         Ternak dimandikan pakai sabun atau desinfektan
·         Luka dibersihkan dengan air hangat, kerak pada kulit yang menebal dikerok
·         dan bulu dicukur.
·         Oleskan campuran belerang dan oli bekas pada bagian yang luka .
·         Pengobatan dapat dilakukan ke seluruh bagian tubuh, dioles tipis, dan tidak
·         berbahaya pada ternak.
·         Pengobatan diulangi setiap 3 had hingga tiga kali pengobatan, kemudian
·         diulangi setiap 7 had hingga tiga kali pengobatan .
·         Luka pada ternak akan terlihat Iebih balk, mengering dan sembuh dalam
·         waktu satu bulan .
·         Jika belum sembuh benar maka pengobatan dapat diulangi setelah 7
·         hari dari pengobatan sebelumnya .
·         Keuntungan memakai campuran belerang dan oli bekas :
·         Campuran belerang dan oli bekas tidak berbahaya bagi pengguna maupun
·         ternaknya .
·         Bahan yang diperlukan mudah diperoleh di pasaran .
·         Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh petani yang memiliki ternak
·         berkisar 3 - 5 ekor.
 Jika belum sembuh benar maka pengobatan dapat diulangi setelah 7 hari dari pengobatan sebelumnya. Keuntungan memakai campuran belerang dan oli bekas :
·         Campuran belerang dan oli bekas tidak berbahaya bagi pengguna maupun
ternaknya.
·         Bahan yang diperlukan mudah diperoleh di pasaran.
·         Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh petani yang memiliki ternak
berkisar 3 - 5 ekor.

III.     PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengobatan tradisional dengan menggunakan oli bekas dan belerang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan scabies dan relatif lebih mudah didapat. Pengobatannya yaitu dengan cara kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan menggunakan belerang.
Pengobatan ternak yang terserang scabies dengan menggunakan bahan campuran belerang dan oli bekas bagi peternak di pedesaan Iebih ekonomis dan efisien jika dibandingkan dengan obat-obatan yang dijual ditoko obat, karena bahan campuran belerang dan oli bekas mudah diperoleh di pasar . Harga relative murah, dapat dibeli dalam partai kecil sesuai dengan kebutuhan peternak. Campuran belerang dan oli bekas tidak berbahaya bagi peternak maupun ternaknya .

B.     Saran
Saran yang dapat kami berikan dalam makalah ini agar peternak lebih memperhatikan kesehatan ternaknya, agar ternak-ternak tersebut tidak mudah terserang penyakit. Dan pengobatannya sebaiknya dengan menggunakan pengobatan tradisional karena relative lebih murah dan mudah didapat.




DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2012. Obat Oles Penyembuh Penyakit Kulit Ternak. (Online). http://haluankepri.com/opini-/17303-obat-oles-penyembuh-penyakit-kulit-ternak.html

Bulletin Penyakit Hewan Vol . XXIV No. 43 Semester I tahun 1992.

MANURUNG, J ., T.B. MURDIATI dan T. ISKANDAR. 1992. Pengobatan kudis pada kambing dengan oil, vaselin belerang dan daun ketepeng (Cassia alata L.) : Penyempurnaan percobaan . Penyakit Hewan 24(43) : 27-32.

2 komentar:

  1. pejuang khilafah? anti pancasila nih?

    BalasHapus
  2. Bisakah oli bekas dioleskan pada anjing yg sakit kulit? Setelah dioleskan biasanya anjing suka menjilat berbahayakah

    BalasHapus

Batman Begins - Diagonal Resize 2

iklan


animasi bergerak naruto dan onepiece