I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai permasalahan sering mengganggu kesehatan ternak,
baik itu serangan penyakit, gangguan pertumbuhan dan reproduksi hingga kematian
ternak yang membuat peternak hanya mampu mengelus dada tanpa berbuat apa-apa. Peternak sangat
sadar akan dampak negatifnya yaitu kerugian dalam berternak. Untuk menghindari
resiko tersebut, peternak harus berupaya menyelamatkan dan menyembuhkannya,
yaitu dengan mencari obat penangkal penyakit.
Selain keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan ternak,
peternak juga enggan mengobati ternaknya dengan alasan biaya pengobatannya
relatif mahal, obatnya hanya ada di kota, jarangnya praktisi dokter hewan di
desa dan berbagai alasan klasik lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini
menuntut praktisi dokter hewan dan peternak sendiri lebih sedikit kreatif dalam
mencari alternatif lain yakni menggunakan obat-obat tradisional yang terhampar
luas di bumi nusantara yang kita cintai ini.
Hakikat pengobatan tradisional pada
dasarnya berlandaskan pada pengalaman empiris yang praktik pengobatannya sudah
berlangsung dalam waktu yang lama. Bahannya dapat berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral atau campuran bahan-bahan tersebut. Dalam istilah farmasi, sediaan
bahan dari tersebut disebut simplisia.
Obat
atau jamu yang sudah sejak lama digunakan peternak tradisional ternyata masih
sangat beragam, baik dengan cara ramuan maupun tunggal. Selain untuk
pengobatan, obat tradisional dapat digunakan untuk tindakan pencegahan
(preventif). Obat digunakan digunakan walaupun kondisi ternak sehat, baik untuk
obat luar maupun untuk obat dalam tubuh. Salah satu cara pengobatan secara
tradisional pada ternak yaitu dengan menggunakan oli bekas yang di campur
dengan beberapa bahan lainnya yang dipakai dalam mengobati penyakit scabies/kudis.
B.
Tujuan
Dan Manfaat
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pengobatan tradisional
dengan menggunakan oli bekas pada ternak.
Manfaat
yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui pengobatan tradisional dengan menggunakan oli bekas.
II.
PEMBAHASAN
Masalah yang sering dijumpai peternak adalah
serangan penyakit yang sangat merugikan peternak karena dapat menghambat
pertumbuhan, reproduksi bahkan kematian ternak. Bagi peternak di pedesaan untuk
mengobati ternak yang sakit sering mengalami kesulitan, karma jauh dari kota (
toko obat ) dan harga obat yang terlalu mahal sehingga sulit terjangkau oleh
peternak. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dicari alternatif lain yaitu
dengan menggunakan obat tradisional yang ada dan dapat dilakukan peternak serta
harganya murah. Namun demikian usaha pencegahan juga perlu dilakukan dengan
menjaga kebersihan ternak dan lingkungannya, pemberian pakan yang cukup
(kualitas dan kuantitas), bersih dan tidak beracun.
Pemanfaatan obat
tradisional dianjurkan karena selain dapat menghemat biaya, juga dapat
mengurangi ketergantungan petani peternak terhadap obat-obat ternak pabrik yang
biasanya kurang bahkan tidak tersedia di pedesaan. Lagipula ternak sakit dapat
segera ditolong karena tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat biasanya banyak terdapat
di pedesaan. Diantaranya adalah pengobatan tradisional untuk ternak yaitu
dengan menggunakan oli bekas.
Obat tradisional seperti campuran oli bekas dan
belerang relatif lebih mudah didapat, harga terjangkau bagi peternak dengan
jumlah pemilikan 4 - 6 ekor. Dapat diperoleh di pasar dalam jumlah yang
sedikit. Penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan oli bekas yaitu
penyakit scabies/kudis.
Pengobatan dilakukan
dengan mengoleskan campuran tersebut pada bagian yang kudisan. Hasil penelitian
Manurung et al. (1992), menunjukkan kambing yang diobati oli bekas, mulai hari
ke-28 kudis hilang dan mulai hari ke-63 kambing terlihat seperti tidak pernah
terserang kudis. Oli
bekas mengandung bahan-bahan kimia, di antaranya hydro karbon dan sulfur. Sulfur
adalah obat pembunuh kutu yang tertua. Obat ini bekerja dengan cara memblok
oksidasi fosforilasi parasit oleh oksida pada sulfur yang terbentuk.
Skabies atau kudis
disebabkan oleh infeksi tungau pada kulit yang mengakibatkan dermatitis dan
gatal-gatal. Skabies pada kambing disebabkan S. scabiei varietas caprae,
pada babi S. scabiei varietas suis, pada kerbau dan manusia S.
scabiei varietas hominis. Penyakit
kudis terjadi karena S.
scabiei menginfeksi hospes,
masuk ke dalam lapisan tanduk kulit (stratum corneum).
Di dalam lapisan tanduk kulit yang terinfeksi, S. scabiei melangsungkan siklus hidup setelah
perkawinan antara jantan dan betina, parasit yang bunting dapat ditemukan di bagian
kulit pada terminal terowongan (tunnel)
dalam kulit yang dibuat oleh parasit tersebut.
Pengobatan untuk ternak yang terserang scabies
sangat sulit. Kesulitan yang dihadapi bagi peternak di pedesaan karena sulitnya
mendapatkan obat dalam jumlah yang sedikit, kurangnya pengetahuan tentang
obat-obatan dan harga obat yang mahal tidak terjangkau oleh peternak .
Pengobatan scabies dilakukan dengan menggunakan campuran oli bekas dan
belerang.
Kambing penderita
skabies memperlihatkan gejala gatal-gatal pada kulit, kemudian kulit akan
melepuh terutama di daerah muka dan punggung, akhirnya cepat meluas ke seluruh
tubuh. Kambing yang terinfeksi penyakit skabies menunjukkan gejala kekurusan, penurunan
kualitas kulit, di samping itu dapat menimbulkan kematian.
Pada kerbau gejala
klinis gatal dengan predileksi di punggung, paha, leher, muka, daun telinga bias
sampai seluruh tubuh. Jika daerah muka terutama sudut mulut terserang maka akan
terjadi kesulitan dalam mengambil dan mengunyah pakan sehingga menjadi hewan
kurus, sehingga dapat menurunkan produksi daging. Skabies menyebabkan kualitas
kulit menurun dan menimbulkan kematian.
Gejala klinis
skabies timbul setelah kira-kira 3 minggu, sejak larva skabies membuat
terowongan di dalam kulit. Gejala klinik tersebut antara lain rasa gatal-gatal
yang ditandai dengan terlihatnya bintik-bintik kecil berwarna kemerahmerahan berbentuk
garis-garis atau alur-alur pada kulit yang panjangnya dapat mencapai antara
beberapa milimeter sampai 3 cm, dapat terbentuk papula dan vesikula.
Tanda klinis :
·
Kulit tampak bercak-bercak merah yang
membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik.
·
Ternak menggosok-gosokkan bulunya ke
dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
·
Ternak kurus, nafsu makan berkurang dan anemia/kekurangan
darah.
Produksi susu menurun.
Produksi susu menurun.
Pencegahan :
Scabies pada ternak kambing sangat merugikan bagi
petani peternak. Ternak yang terserang
scabies harganya akan turun hingga 30 - 50% dibanding ternak yang sehat.
Disamping itu dapat menimbulkan kematian dalam waktu tiga bulan jika tidak
diobati. Untuk pencegahan penularan, ternak yang sakit harus diisolasi pada
kandang yang terpisah dan agak jauh dari kandang ternak yang sehat. Bagi
peternak sebaiknya memakai sarung tangan jika hendak mengobati, karena dapat
menular pada manusia melalui kontak langsung . Kandang bekas ternak yang sakit
sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan dahulu sebelum dipakai kembali.
Pengobatan :
1. Ternak
terlebih dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptic/deterjen.
2. Permukaan
kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa
yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
3.
Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali.
Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km
paling efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik
dibandingkan dengan menggunakan belerang.
Cara Penggunaannya :
·
Ternak dimandikan pakai sabun atau
desinfektan
·
Luka dibersihkan dengan air hangat,
kerak pada kulit yang menebal dikerok
·
dan bulu dicukur.
·
Oleskan campuran belerang dan oli bekas
pada bagian yang luka .
·
Pengobatan dapat dilakukan ke seluruh
bagian tubuh, dioles tipis, dan tidak
·
berbahaya pada ternak.
·
Pengobatan diulangi setiap 3 had hingga
tiga kali pengobatan, kemudian
·
diulangi setiap 7 had hingga tiga kali
pengobatan .
·
Luka pada ternak akan terlihat Iebih
balk, mengering dan sembuh dalam
·
waktu satu bulan .
·
Jika belum sembuh benar maka pengobatan
dapat diulangi setelah 7
·
hari dari pengobatan sebelumnya .
·
Keuntungan memakai campuran belerang dan
oli bekas :
·
Campuran belerang dan oli bekas tidak
berbahaya bagi pengguna maupun
·
ternaknya .
·
Bahan yang diperlukan mudah diperoleh di
pasaran .
·
Harga relatif lebih murah dan terjangkau
oleh petani yang memiliki ternak
·
berkisar 3 - 5 ekor.
Jika belum sembuh benar maka pengobatan dapat
diulangi setelah 7 hari dari pengobatan sebelumnya. Keuntungan memakai campuran
belerang dan oli bekas :
·
Campuran belerang dan oli bekas tidak
berbahaya bagi pengguna maupun
ternaknya.
·
Bahan yang diperlukan mudah diperoleh di
pasaran.
·
Harga relatif lebih murah dan terjangkau
oleh petani yang memiliki ternak
berkisar 3 - 5 ekor.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengobatan tradisional dengan menggunakan oli bekas
dan belerang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan scabies
dan relatif lebih mudah didapat. Pengobatannya yaitu dengan cara kulit yang
sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan
dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling
efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan
dengan menggunakan belerang.
Pengobatan ternak yang terserang scabies dengan
menggunakan bahan campuran belerang dan oli bekas bagi peternak di pedesaan
Iebih ekonomis dan efisien jika dibandingkan dengan obat-obatan yang dijual
ditoko obat, karena bahan campuran belerang dan oli bekas mudah diperoleh di
pasar . Harga relative murah, dapat dibeli dalam partai kecil sesuai dengan
kebutuhan peternak. Campuran belerang dan oli bekas tidak berbahaya bagi
peternak maupun ternaknya .
B.
Saran
Saran yang dapat kami berikan dalam makalah ini agar
peternak lebih memperhatikan kesehatan ternaknya, agar ternak-ternak tersebut
tidak mudah terserang penyakit. Dan pengobatannya sebaiknya dengan menggunakan
pengobatan tradisional karena relative lebih murah dan mudah didapat.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous.
2011. Obat Untuk Ternak. (online). http://kp4kkulonprogo.blogspot.com/2011/02/obat-untuk-hewan-tradisional.html
Anonimous. 2012. Obat Oles Penyembuh
Penyakit Kulit Ternak. (Online). http://haluankepri.com/opini-/17303-obat-oles-penyembuh-penyakit-kulit-ternak.html
Bulletin Penyakit Hewan Vol .
XXIV No. 43 Semester I tahun 1992.
MANURUNG, J .,
T.B. MURDIATI dan T. ISKANDAR. 1992. Pengobatan kudis pada kambing dengan oil,
vaselin belerang dan daun ketepeng (Cassia alata L.) : Penyempurnaan percobaan
. Penyakit Hewan 24(43) : 27-32.
pejuang khilafah? anti pancasila nih?
BalasHapusBisakah oli bekas dioleskan pada anjing yg sakit kulit? Setelah dioleskan biasanya anjing suka menjilat berbahayakah
BalasHapus