WELCOME TO MY BLOG
| | | | |
TEGAKKAN SYARI'AH DAN KHILAFAH ISLAMIYAH

Minggu, 09 Juni 2013

KORELASI


Pengertian Korelasi
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif.Koefisien korelasi digolongkan menjadi dua macam yaitu koefisien korelasi negatif dan koefisien korelasi positif. Koefisien korelasi negatif bila derajat hubungan antara dua sifat menunjukkan hal yang berlawanan. Artinya bertambahnya nilai sifat yang satu akan diikuti oleh berkurangnya nilai sifat yang lain. Koefisien korelatif positif bila derajat hubungan antara dua sifat tanaman menunjukkan hal yang nyata, artinya bertambahnya nilai sifat satu diikuti oleh bertambahnya nilai sifat yang lain. Sebaliknya, berkurangnya nilai sifat yang satu akan diikuti oleh berkurangnya nilai sifat yang lain. Sedangkan apabila koefisien korelasi = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara kedua sifat tersebut.
Khusus sifat-sifat kualitatif pada koefisien korelatif = 1. Misal pada kedelai, apabila hipokotil ungu, maka warna bunga akan ungu. Sedangkan bila hipokotil hijau sebaliknya, maka bunganya akan berwarna putih.
Dalam statistik, koefisien korelasi itu berhubungan dengan persamaan regresi karena persamaan regresi menunjukkan bentuk persamaan hubungan antara 2 variabel atau lebih. Sedang koefisien korelasi menunjukkan erat tidaknya hubungan antar variabel tersebut.
Analisa regresi digunakan untuk mempelajari dan mengukur hubungan statistik yang terjadi antara dua atau lebih varibel. Dalam regresi sederhana dikaji dua variabel, sedangkan dalam regresi majemuk dikaji lebih dari dua variabel.
Dalam analisa regresi suatu persamaan regresi hendak ditentukan dan digunakan untuk menggambarkan pola atau fungsi hubungan yang terdapat antar variabel. Variabel yang akan diestimasi nilainya disebut variabel terikat (dependent variable atau response variable) dan biasanya diplot pada sumbu tegak (sumbu-y). Sedangkan variabel bebas (independent variable atau explanatory variable) adalah variabel yang diasumsikan memberikan pengaruh terhadap variasi variabel terikat dan biasanya diplot pada sumbu datar (sumbu-x).
Analisa korelasi bertujuan untuk mengukur "seberapa kuat" atau "derajat kedekatan" suatu relasi yang terjadi antar variabel. Analisa regresi ingin mengetahui pola relasi dalam bentuk persamaan regresi. Analisa korelasi ingin mengetahui kekuatan hubungan tersebut dalam koefisien korelasinya. Dengan demikian biasanya analisa regresi dan korelasi sering dilakukan bersama-sama.

Contoh Bentuk Korelasi :
Korelasi Positif
l  Hubungan antara harga dengan penawaran.
l  Hubungan antara jumlah pengunjung dengan jumlah penjualan.
l  Hubungan antara jam belajar dengan IPK.
Korelasi Negatif
l  Hubungan antara harga dengan permintaan.
l  Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah penjualan.
l  Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
Korelasi yang sempurna jarang terjadi pada sifat-sifat kuantitatif, karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tersebut. Contohnya, hubungan antar tinggi tanaman dengan bobot tanaman. Tanaman yang tinggi belum tentu bobotnya akan tinggi, sebaliknya yang pendek belum tentu bobotnya akan rendah.
            Perhitungan koefisien korelasi antara x dan y sebagai ukuran hubungan dapat dilihat dari dua segi. Pertama, koefisien korelasi dihitung untuk menentukan apakah ada korelasi antara x dan y dan jika ada apakah berarti atau tidak. Kedua, untuk menentukan derjat hubungan antara x dan y jika hubungan itu memang sudah ada atau barang kali diasumsikan ada.
Ditinjau dari sifat-sifat yang berhubungan, korelasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
Ø  Korelasi sederhana, yaitu bila satu sifat dipengaruhi oleh satusifat yang lain.
Ø  Korelasi partial, yaitu bila dua sifat dipengaruhi oleh sifat-sifat yang lain.
Ø  Korelasi berganda, yaitu bila satu sifat dipengaruhi oleh banyak sifat yang lain.
Korelasi antara dua karakter dapat dibagi dalam Korelasi Fenotipik dan Korelasi Genotipik. Korelasi Fenotipik dapat dipisahkan menjadi korelasi Genotipik dan Korelasi Lingkungan. Oleh karena ini, Korelasi Fenotipik ini selanjutnya diharapkan dapat menunjukkan korelasi genotipik yang lebih berati dalam Program Pemuliaan Tanaman. Korelasi ini dapat diartikan sebagai korelasi nilai Pemuliaan dari dua karakter yang diamati. Sedangkan korelasi lingkungan merupakan sisaan galat yang juga memberikan konstribusi terhadap Fenotip.
Nilai korelasi dapat disebut dengan koefisien korelasi. Koefisien korelasi bebas dari satuan pengukuran dan tidak memiliki satuan karena merupakan besaran yang mutlak. Penggunaan X dan Y sebagai symbol kedua peubah tidak lagi dimaksudkan berimplikasi adanya peubah bebas dan tak bebas.
Sifat-sifat koefisien korelasi dalam pemuliaan tanaman adalah:
  1. Besarnya nilai koefisien korelasi berkisar -1 sampai denagn 1 (-1 ≤ r ≤ 1). Bila r = 0 atau mendekati nol, berarti antara dua peubah yang diamati tidak terdapat hubungan atau hubungannya sangat lemah. Bentuk dari diagram pencarnya adalah titik-titik pengamatan menyebar hampair sama di keempat kuadran. Bila nilai r mendekati -1 berarti hubungan X dan Y sangat kuat tetapi hubungannya negatif. Artinya bila peubah X semakin besar maka peubah Y akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.  Bila r mendekati 1, berarti hubungan X dan Y sangat kuat dan searah. Dalam hal ini, bila nilai X membesar, maka nilai Y juga akan membesar.
  1. Koefisien korelasi hanya mencerminkan keeratan hubungan linier antar X dan Y dan tidak berlaku menerangkan hubungan yang tidak linier.
  2. Koefisien korelasi tidak memiliki satuan.
  3. Pada umumnya hubungan fungsional antar peubah yang berkorelasi tidak memberikan pengertian tentang adanya hubungan sebab akibat antara peubah- peubah yang bersangkutan.
  4. Nilai koefisien korelasi bersifat searah artinya r-xy = r-yx = r

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2013. Laporan Praktikum Korelasi Dasar. (Online). [http://azizyoungfarmer.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-korelasi-dasar.html], (Diakses 03 Juni 2013).
Schefler, William C. 1979. Statistik untuk biologi, farmasi, kedokteran dan ilmu yang bertautan. Penerbit ITB. Bandung
Sudjana. 1983. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito



0 komentar:

Posting Komentar

Batman Begins - Diagonal Resize 2

iklan


animasi bergerak naruto dan onepiece