1. ND
ND merupakan masalah besar dan momok
bagi dunia peternakan, karena penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian
yang sangat tinggi (mencapai 100%) dan waktu penyebarannya yang sangat cepat,
baik pada ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Menurut para ahli,
penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis
(radang konjunctiva mata) walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. Sedangkan
pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf,
gejala pernafasan dan gejala pencernaan.
Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan.
Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan.
Penyebab dan Kejadiannya
Penyakit ND
disebabkanoleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau
Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini
pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris
dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor.
Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh
jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada
organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan.
Penyebaran
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km). Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km). Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.
Gejala Klinis
Gejala penyakit ini dapat diamati
melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas,
megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan
terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir
(torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala
pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher
bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas
telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih
telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat
normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan
ayam tua.
Bedah Bangkai
Untuk lebih
meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidanya terserang ND, maka
tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada
kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya
bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela).
Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan
kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan
kantong udaranya menipis.
Penanggulangan
Berhubung
penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis
obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND
hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui
program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu
vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah
dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama
vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan
dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan
dibanding Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan pada hari ke-empat umur ayam.
Vaksinasi lanjutan pada umur empat minggu, dan selanjutnya tiap empat bulan
sesuai kebutuhan.
Pemberian
vaksin dapat dilakukan dengan
- cara semprot,
- tetes (mata, hidung, mulut),
- campur air minum
- suntikan. (Dosis dan cara
pemakaian masing2 silakan dilihat pada leaflet yg ada dalam vaksin).
2. Ngorok
Penyakit Ngorok biasa dalam bahasa kedokteran biasa
disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau
Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh
bakteri Mycoplasma galisepticum.Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9
minggu.Penularan terjadi melalui kontak langsung,peralatan kandang,tempat makan
dan minum,manusia… Lihat Selengkapnya,telur tetas atau DOC yang terinfeksi.
Faktor predisposisi atau faktor pendukung
- Kondisi kandang yang lembab
- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi
- Litter yang kering
- Kadar amonia yang tinggi.
Cara penularan
Penularan
penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal.Secara vertikal dapat
melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan
dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat.Penularan penularan tidak langsung
dapat melalui kontak dengan tempat peralatan,tempat pakan,hewan liar maupun
petugas kandang.
Gejala klinis
Ngorok basah,adanya leleran hidung
lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka
menggeleng-gelengkan kepalanya.Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan
keluarnya cairan bernanah dari hidung.
Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral,mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum,tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral,mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum,tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.
Pencegahan
Membeli ayam baik indukan,pejantan,dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD).Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.
Membeli ayam baik indukan,pejantan,dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD).Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.
0 komentar:
Posting Komentar