WELCOME TO MY BLOG
| | | | |
TEGAKKAN SYARI'AH DAN KHILAFAH ISLAMIYAH

Minggu, 09 Juni 2013

SELEKSI INDIVIDU


Pengertian Seleksi
Dalam konteks pemuliabiakan ternak seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan dijadikan sebagai tetua untuk generasi berikutnya. Tujuan umum dari seleksi adalah untuk meningkatkan produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit. Dengan seleksi ternak yang mempunyai sifat yang diinginkan akan dipelihara, sedangkan ternak ternak yang mempunyai sifat yang tidak diinginkan akan diafkir.

Metoda Seleksi
Dalam melakukan seleksi kita bisa menggunakan catatan fenotip yang berasal dari ternak itu sendiri, berdasarkan informasi fenotif dari saudara saudaranya, atau gabungan keduanya. Berikut ini adalah beberapa jenis seleksi.
a.      Seleksi Individu           
Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pada catatan produktifitas masing-masing ternak. Seleksi individu berguna untuk sifat-siafat yang dapat diukur pada ke-2 jenis kelamin sebelum dewasa atau sebelum perkawinan pertama, beberapa sifat yang temasuk kedalamnya laju pertumbuhan, skor bentuk tubuh berat bulu, wool, ketebalan lemak punggung dan lain-lain. Seleksi individu adalah metoda seleksi yang paling sederhana dan sangat baik diterapkan jika :
·         Nilai heritabilitas tinggi
·         Sifat/ fenotip dapat diukur baik pada ternak jantan ataupun betina.
Dengan seleksi individu, ternak-ternak dievaluasi berdasarkan catatan fenotip ternak itu sendiri.

b.      Seleksi Penggunaan Silsilah
Seleksi menggunakan silsilah adalah seleksi individu yang kebagian atas informasi nenek moyang. Seleksi ini dilakukan untuk memilih ternak bibit pada  umur muda, sementara hewan muda tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta persentasi karkas yang baik dan sebagainya. Kriteria - kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak, kesuburan dan persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu induk, produksi daging dan susu, recording dan status kesehatan ternak tersebut.

c.        Informasi Gabungan
Sekarang telah dikembangkan suatu metoda yang disebut Best Linear Unbiased Prediction ( BLUP ). BLUP mampu mendeteksi individu yang mempunyai potensi genetik tinggi dengan menggabungkan berbagai macam informasi, baik catatan dari ternak itu sendiri atau dari saudara-saudaranya.Dalam suatu analisis, semua informasi tersebut diolah. Hasilnya semua ternak baik yang mempunyai catatan atau ternak yang tidak mempunyai catatan asal mempunyai hubungan dengan ternak yang mempunyai catatan, dapat diseleksi. BLUP telah banyak dipakai di seluruh dunia

d.      Seleksi Uji Keturunan
Uji keturunan adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak berdasarkan pervormant/tampilan dari anak-anaknya. Uji ini lazim digunakan  untuk evaluasi pejantan karena ia sangat bertanggung jawab terhadap banyak keturunan. Uji keturunan biasanya digunakan jika :
·         Nilai heritabilitas sifat yang diamati rendah.
·         Sifat yang dievaluasi hanya bisa diukur pada salah satu jenis kelamin saja. Misal produksi susu atau produksi telur.
·         Ternak-ternak yang dievaluasi tidak bisa dipertahankan kidup. Misal jika kita mengamati bobot badan, ternak yang kita amati harus disembelih.
Keefektifan uji keturunan diperlukan syarat-syarat sbb:
·         Uji pejantan sebanyak-banyaknya ( minimal 5 – 10 ekor ).
·         Kawinkan induk-induk dengan pejantan secara acak, untuk menghindari jantan-jantan dikawinkan dengan betina yang sangat bagus atau sangat jelek.
·         Jumlah anak perpejantan diusahakan sebanyak mungkin ( minimal 10 anak perpejantan ).
·         Jangan dilakukan seleksi terhadap anak-anaknya sebelum uji selesai.
·         Anak-anak seharusnya diperlakukan sama untuk mempermudah memperbandingkan.

e.       Seleksi Kekerabatan (Family Selection)
Yaitu seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya (misalnya saudara tiri sebapak atau saudara kandung). Seleksi kerabat dilakukan untuk memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi susu  yang tidak dapat diukur pada ternak sapi jantan, dengan mengukur produksi kerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan susu. Seleksi kekerabatan biasa dilakukan apabila :
1.      Nilai heritabilitas rendah
2.      Ternak betina banyak menghasilkan keturunan
3.      Ternak diberi perlakuan khusus sehingga tidak bisa dipakai sebagai pengganti.

Sebagai contoh pada ayam, suatu seleksi ditunjukan untuk mencari ayam-ayam yang tahan terhadap penyakit spesifik. Anak-anak dari suatu keluarga dibagimenjadi 2 kelompok ; satu kelompok untuk ayam pengganti , dan kelompok lain yaitu ayam-ayam yang dipakai untuk percobaan yang diberi perlakuan penyakit. Ayam yang diberi perlakuan penyakit tidak bisa dipakai sebagai pengganti, karena ternak-ternak pengganti harus bersih dari penyakit. Hasil test kemudian dievaluasi dan ayam-ayam pengganti yang dipakai adalah anak-anak yang berasal dari famili terbaik berdasarkan daya tahan dari performa saudara-saudaranya.

B.  METODE SELEKSI
Seperti telah dinyatakan semula, seleksi adalah kegiatan untuk membuat keputusan tentang ternak, berdasarkan informasi yang masuk (didapatkan). Dalam hal ini peternak harus mulai pertimbangan nilai-biak (breeding value) dari ternak tersebut. Di dalam suatu usaha pembiakan (breeding program) yang harus dipermasalahkan sebenarnya adalah nilai genetic dari hasil karyanya.
Kita mengenal 3 macam metode seleksi yaitu :
1.      Seleksi tandem
2.      Seleksi batasan sisihan
3.      Seleksi indeks

1.      Seleksi Tandem
Seleksi tandem adalah seleksi dikerjakan terhadap satu sifat yang paling penting, baru seleksi sifat lainnya cara ini paling umum dipergunakan dalam praktek. Tahapan seleksi tandem
1.      Seleksi pertama dilakukan untuk sifat yang paling penting
2.      Setelah tujuan untuk sifat pertama telah dicapai, upaya seleksi ditargetkan sifat yang paling penting berikutnya, dan dilakukan untuk jumlah generasi tertentu.
Dalam hal ini kita menyeleksi/ memperbaiki sifat yang pertama terlebih dahulu, kemudian setelah sifat yang pertama mencapai tingkat yang diinginkan, sifat kedua baru dimulai diperbaiki. Seleksi ini baik jika sifat-sifat yang menjadi tujuan perbaikan tidak saling terikat. Jika saling terikat keadaan ideal akan sulit dicapai. Tandem seleksi mempunyai kelebihan yaitu tidak ada ternak yang berat lahirnya rendah dan mudah dilakukan sedangkan kekurangannya yaitu genotipe dengan sifat lain yang baik dapat terbuang kalau saat seleksi sifat sebelumnya performanya tidak baik dan tenaga serta biayanya besar .

2.      Seleksi Batasan Sisihan
Dengan cara ini seluruh sifat yang akan dipertimbangkan secara bersamaan dengan diberi tingkat/batas ideal yang diinginkan.. Misalnya pada ayam petelur, ayam-ayam yang akan dipilih menjadi bibit adalah ayam-ayam yang mempunyai produksi telur minimal 276 butir selama satu siklus produksi, berat telur minimal 55 gram, konsumsi pakan maksimal 100 gr per hari.  Keputusan yang sulit akan dihadapi apabila tidak ada ternak-ternak yang mempunyai tingkat/batas yang kita inginkan, sehingga kita harus menurunkan score / standard.

3.      Seleksi Indeks
Yang dimaksud dengan seleksi indeks adalah suatu seleksi yang dilakukan berdasarkan penilaian seluruh prilaku ternak tersebut yang digabung (disebut total score atau indeks). Seperti diketahui nilai atau batasan karakter dari ternak pada umumnya mempunyai kisaran tertentu, dari yang amat jelek hingga yang amat baik. Dengan adanya system indeks, suatu prilaku yang kurang baik dapat dikompensasi dengan yang baik selama perilaku tersebut tidak bersifat fatal dan penggabungan angka dari perilaku-perilaku karakter tersebut dinamakan indeks.
Seleksi ini mungkin lebih baik dibandingkan dengan kedua cara terdahulu, tetapi perhitungannya lebih sulit karena perlu diketahui parameter-parameter genetik, seperti nilai heritabilitas, korelasi genetik, korelasi fenotipik, dan pembobotan ekonomi untuk masing-masing sifat. Apabila semuanya telah diketahui, suatu indeks dibentuk. Nilai pemuliaan akhirnya diduga berdasarkan indeks tersebut.




DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2012. Seleksi Ternak. (Online). [http://disnakkabprob.blogspot.com/2012/07/seleksi-ternak.html], (Diakses 03 Juni 2013).
Anonimous. 2011. Pemuliaan Ternak. (Online).  [http://perdanaangga.wordpress.com/2009/07/05/pemuliaan ternak/http://kenarimania.multiply.co  m/journal/item/57], (Diakses 03 Juni 2013).
Anonimous. 2011. Metode Seleksi. (Online). [http://catatankuliah-heri.blogspot.com/2011/03/metode-seleksi-pada-pejantan-pada.html], (Diakses 19 Mei 2013).

1 komentar:

Batman Begins - Diagonal Resize 2

iklan


animasi bergerak naruto dan onepiece